Pages

Subscribe:

Jumat, 17 Desember 2010

Fan Fic NARUTO Lovely Rain (Chapter 4)

Hinata melamun dalam kelasnya. Pikirannya masih tertuju pada Hanabi, dia sangat penasaran dengan apa yang bisa membuat Hanabi begitu tidak menyukai Naruto.

“Aku tidak mengerti dengan Hanabi, apa yang membuatnya begitu tidak menyukai Naruto-kun. Padahal Naruto-kun selalu berusaha bersikap baik kepadanya. Aku harus menyelidikinya, tapi bagaimana caranya? Mungkin Niichan bisa membantu ku” Batin Hinata


Hinata begitu serius dengan lamunannya sehingga tidak menyadari kalau Naruto sudah berada di sampingnya. Naruto tampaknya sedikit bingung dengan Hinata pagi ini. Tidak biasanya Hinata melamun sampai tidak menyadari keberadaannya.

Cupp.. Naruto mencium pipi Hinata membuat Hinata kaget dan refleks memalingkan wajahnya ke orang yang menciumnya. Setelah menyadari bahwa yang menciumnya adalah orang yang dicintainya seketika pipi Hinata merah seperti tomat rebus Naruto yang melihatnya langsung mengeluarkan cengiran khasnya.

“Na.. Naruto-kun, kau membuat ku kaget.” Kata Hinata masih dengan wajah memerah

“habisnya aku melihatmu melamun, dan tidak menyadari kedatanganku” Naruto memasang wajah cemberut membuat Hinata yang melihatnya tertawa.

“huh,, orang lgi cemberut malah di ketawain” Naruto berpura-pura ngambek.

“maaf Naru-kun. Habisnya wajahmu lucu kalau lagi cemberut begitu” Hinata berusaha tidak tertawa lagi.

“tau ah” Naruto masih melanjutkan kepura-puraannya membuat Hinata jadi merasa bersalah.

“maafkan aku Naru-kun, aku tidak akan menertawakanmu lagi” Hinata memasang wajah bersalah yang lebih tampak seperti ekspresi memelas. Naruto tersenyum melihatnya.

“aku cuma bercanda kok” kata Naruto sambil menjulurkan setengah lidahnya.

“ah.. Naru-kun, kau selalu mengerjaiku” kata Hinata sambil memukul lembut tangan Naruto.

“nah sekarang cerita kepada ku, apa yang membuat kamu melamun pagi ini” Naruto menatap Hinata serius. Membuat senyum Hinata hilang dari bibirnya.

“eng.. anu.. soal Hanabi” Hinata masih ragu untuk membicaraknnya dengan Naruto. Tetapi Hatinya mengatakn bahwa dirinya harus menceritakannya pada Naruto.

“ada apa dengan Hanabi?” Tampaknya Naruto belum menangkap maksud Hinata.

“Hanabi sangat tidak menyukaimu Naru-kun, aku bingung apa yang membuat Hanabi begitu tidak menyukaimu” begitu mendengarnya Naruto sedikit terkejut, Naruto tampaknya tau apa yang membuat Hanabi tidak menyukainya.

“ada apa Naru-kun? Kok seperti orang kaget?” Hinata rupanya mulai menyadari perubahan sikap Naruto.

“ah.. tidak.. aku hanya kaget mendengarnya. Aku pikir Hanabi sudah mulai menyukaiku” Naruto berbohong.

Tiba-tiba Bel masuk berbunyi. Naruto segera pamit kepada Hinata untuk menuju kelasnya.

“Hina-chan aku ke kelas dulu ya” Naruto pamit sambil tersenyum palsu untuk menyembunyikan apa yang dipikirkannya. Hinata membalasnya dengan senyuman tulusnya.

Bel istirahat telah berbunyi Hinata menunggu Naruto untuk menjemputnya ke kantin sambil membereskan buku pelajarannya. Tapi setelah cukup lama menunggu Naruto tidak datang juga, Hinata jadi resah. Ternyata sedari tadi Sakura memperhatikan Hinata, Sakura mengerti kalau Hinata sedang resah karena Naruto maka dia pun mendekati Hinata.

“Hina-chan” sapa Sakura.

“eh, Hai Saku-chan” Hinata membalas sapaan Sakura sambil tersenyum.

“resah ya gara-gara Naruto tidak datang mengajakmu ke kantin?” goda sakura.

“emm, iya. Saku-chan sendiri tidak ke kantin bersama Sasu-kun”

“iya, mungkin mereka lagi sibuk. Daripada menunggu mereka ayo kita ke kantin berdua saja.” Ajak sakura sambil menarik tangan Hinata. Hinata yang tangannya sudah di tarik tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menuruti ajakan Sakura.

Sampai di kantin dua gadis cantik ini celingak-celinguk. Sakura mencari tempat yang masih kosong, sedangkan Hinata mencari sosok yang di cintainya tapi dia tidak menemukannya. “mungkin Saku-chan benar, Naru-kun mungkin lagi sibuk” batin Hinata

“wah, tampaknya di sana ada tempat yang kosong, ayo kita duduk di sana” Sakura menarik tangannya Hinata lagi.

Saat mereka makan Sakura tiba-tiba teringat Hinata yang melamun tadi pagi. Sebenarnya dia ingin menanyakan tadi pagi tapi dia kalah cepat dengan Naruto maka ini saat yang tepat untuk menanyakannya.

“emm.. Hina-chan, tadi pagi aku melihatmu melamun, apa tadi pagi kau kena marah dari ayahmu?”

“iya, tapi bukan itu yang membuatku melamun pagi tadi tapi soal Hanabi”

“Hanabi?, ada apa dengannya?”

“tadi di rumah aku tidak sengaja mendengar percakapan Hanabi dengan Ibuku, di situ aku mengetahui bahwa Hanabi sangat tidak menyukai Naru-kun” Hinata menjeaskan dengan wajah yang murung.

“benarkah? Apa yang membuat Hanabi begitu tidak menyukai Naruto?”

“aku juga tidak tau, aku ingin mencari tau. Mungkin dengan memintan bantuan Niichan aku bisa mengetahuinya.”

“begitu ya? Kira-kira apa ya yang membuat Hanabi tidak menyukai Naruto? Aku jadi ikut penasaran” Sakura memasang wajah berpikir sambil garpunya masih ada di dalam mulutnya membuat Hinata yang melihatnya tertawa, sedangkan orang yang ditertawakan hanya menatap Hinata bingung.

Hinata menutup mulutnya menahan tertawa sambil menunjuk mulut Sakura yang masih berisi garpu. Sakura yang menyadarinya segera mengeluarkan garpunya lalu kedua gadis itu saling menatap dan akhirnya tertawa bersama.

Bel pulang sekolah berbunyi. Hinata menunggu Naruto di taman sekolah seperti biasanya, tapi setelah 10 menit menunggu Naruto tidak muncul juga. Hinata mengeluarkan komik dari tasnya dan mulai membacanya untuk mengusir rasa bosan.

“ini ya kebiasaanmu kalau bosan menunggu si dobe itu?” sebuah suara mengagetkan Hinata yang sedang asik membaca komik. Rupanya asal suara itu dari seorang cowok tinggi dengan gaya rambut seperti pantat ayam dengan warna rambut hitam kebiru-biruan.

“ah.. Sasuke. Kau mengagetkan ku saja.” Jawab Hinata sambil tersenyum.

“ayo pulang” ajak Sasuke sambil berjalan didepan Hinata.

“pulang? Tapi.. Naruto dan Sakura..” Hinata kebingungan mendengar ajakan Sasuke. Tidak biasanya Sasuke mengajaknya pulang berdua.

“biarkan saja mereka, tampaknya mereka sedang sibuk” Sasuke menjawab kebingungan Hinata sambil terus berjalan. Tapi langkahnya terhenti karena orang yang di ajaknya masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.

“ya sudah kalau begitu. Kamu ingin di marahi ayahmu ya karena pulang telat hari ini?” kata Sasuke sambil melangkah lagi meninggalkan Hinata. Hinata yang mendengar perkataan Sasuke segera berlari menyusul Sasuke.

“Naruto dan Sakura ada urusan apa ya? Kenapa tidak memberitahu ku? Ya sudahlah nanti saja aku tanyakan” batin Hinata.



***


By: Hyuuga-Chan Lophz Uzumaki-kun

0 komentar:

Posting Komentar

Salam Dattebayo!!!